Tag: Peringatan Cuaca

  • Bibit Siklon Tropis 96S Menguat, Waspada Cuaca Ekstrem

    Bibit Siklon Tropis 96S Menguat, Waspada Cuaca Ekstrem

    lyetimes – Bibit Siklon Tropis 96S saat ini terpantau di Laut Timor, sebelah tenggara dari Pulau Timor, Nusa Tenggara Timur (NTT), dan menunjukkan potensi penguatan dalam 24–48 jam ke depan. Sistem ini memiliki kecepatan angin maksimum sekitar 30 knot dengan tekanan udara di pusatnya sebesar 1004 hPa. Pergerakannya ke arah barat daya berpotensi memengaruhi kondisi cuaca di sejumlah wilayah Indonesia bagian timur

     

    Dampak Potensial

    BMKG memperingatkan bahwa bibit siklon ini dapat menyebabkan:

    • Hujan lebat hingga sangat lebat yang disertai kilat/petir dan angin kencang di wilayah NTT, Maluku bagian selatan, dan Papua Selatan.

    • Peningkatan tinggi gelombang laut, terutama di sekitar pusat sirkulasi siklon.

    • Gangguan aktivitas pelayaran dan perikanan, serta potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, dan tanah longsor.

       

      Imbauan BMKG

      Masyarakat diimbau untuk:

      • Mewaspadai kemungkinan hujan lebat yang disertai angin kencang dan petir.

      • Menjauhi wilayah terbuka ketika terjadi hujan yang disertai petir, serta menjauhi pohon, bangunan, dan infrastruktur yang sudah rapuh ketika terjadi hujan yang disertai angin kencang.

      • Berhati-hati terhadap jalanan licin yang berpotensi membahayakan keselamatan.

      • Siap siaga menghadapi potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang, dan tanah longsor, yang dapat terjadi kapan saja.

      Untuk informasi lebih lanjut, Anda dapat mengakses situs resmi BMKG di atau mengikuti akun media sosial resmi


      Bibit Siklon Tropis 96S Menguat, Waspada Cuaca Ekstrem

     

  • Fenomena La Niña Picu Curah Hujan Meningkat di Indonesia

    Fenomena La Niña Picu Curah Hujan Meningkat di Indonesia

    Lyetimes – Fenomena La Niña yang terjadi pada 2024 hingga awal 2025 diperkirakan akan menyebabkan peningkatan curah hujan yang signifikan di berbagai wilayah Indonesia. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan bahwa fenomena ini berpotensi meningkatkan curah hujan hingga 20 hingga 40 persen di sejumlah daerah yang sebelumnya sudah mengalami curah hujan tinggi.

    Penyebab dan Dampak La Niña

    La Niña adalah fenomena cuaca global yang terjadi ketika suhu permukaan laut di Samudra Pasifik bagian timur dan tengah lebih dingin dari biasanya. Hal ini berpengaruh pada pola cuaca di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Menurut BMKG, La Niña dapat menyebabkan peningkatan frekuensi hujan yang berpotensi memicu terjadinya bencana alam seperti banjir, tanah longsor, dan angin kencang di beberapa daerah.

    “Selama La Niña, Indonesia akan menghadapi peningkatan curah hujan yang lebih intens, terutama di wilayah barat, tengah, dan selatan. Kami sudah memetakan daerah yang paling berisiko,” kata Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, dalam sebuah konferensi pers pada Senin (14/04/2025).

    Daerah yang Berisiko Terkena Dampak

    Beberapa daerah yang diprediksi akan mengalami peningkatan curah hujan signifikan termasuk Sumatera, Jawa, Bali, Sulawesi, dan Papua. Masyarakat di wilayah-wilayah tersebut diminta untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana alam yang disebabkan oleh intensitas hujan yang tinggi.

    BMKG juga memberikan peringatan kepada masyarakat agar lebih waspada terutama pada periode puncak hujan yang diperkirakan akan terjadi antara bulan November hingga Januari.

    Langkah Pencegahan dan Mitigasi

    Menghadapi kondisi ini, pemerintah melalui BMKG dan Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) telah menyiapkan berbagai langkah mitigasi. Di antaranya adalah memberikan informasi cuaca secara berkala kepada masyarakat, serta meningkatkan kapasitas daerah-daerah rawan bencana untuk menghadapi potensi banjir dan tanah longsor.

    “Selain itu, kami juga bekerja sama dengan pemerintah daerah dan organisasi kemasyarakatan untuk melakukan edukasi tentang kesiapsiagaan bencana,” ujar Dwikorita.

    Imbauan kepada Masyarakat

    BMKG juga mengimbau masyarakat untuk lebih peduli terhadap informasi cuaca dan peringatan dini yang dikeluarkan oleh pihak berwenang. Salah satu langkah yang dapat diambil adalah menghindari perjalanan ke daerah-daerah yang berisiko banjir atau tanah longsor selama cuaca ekstrem, serta memastikan rumah dan lingkungan sekitar aman dari potensi bencana alam.

    Kesimpulan

    Fenomena La Niña yang terjadi pada 2024–2025 ini membawa dampak langsung terhadap pola cuaca di Indonesia. Peningkatan curah hujan yang signifikan dapat memicu bencana alam, sehingga kewaspadaan dan persiapan yang matang sangat diperlukan. Pemerintah dan masyarakat harus bersinergi untuk mengurangi risiko bencana dan meningkatkan ketahanan terhadap perubahan iklim yang semakin nyata.